“Flu Singapore” sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut.
Di Indonesia penyakit ini bukan penyakit baru.
Disebut “Flu Singapore” karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapura. Karena gejalanya mirip flu, dan saat itu terjadi di Singapura (dan kemudian juga terjadi di Indonesia), banyak media cetak yang membuat istilah “flu Singapore”, walaupun ini bukan istilah yang baku.
Penyakit inilah yang membuatku nggak ngeblog beberapa saat, nggak bw dan nggak balas komen. Memang bukan aku yang sakit, tetapi si adek.
Awalnya pada malam sesudah pulang shalat tarawih pertama , adek merasa badannya panas. Panas tidak terlalu tinggi dan kuberi obat penurun panas. Panasnya naik turun dan mengeluh sakit tenggorokan, tentu saja kuberi obat yang sesuai dengan keluhannya saat itu, sampai hari ketiga baru badannya adem. Setelah panas turun ternyata timbul banyak sekali sariawan di rongga mulut, mulai dari lidah sampai sekitar amandel. Tentu saja hal ini membuatnya susah makan dan minum, terkena air putih saja adek merasa lidahnya jadi panas. Dipaksa menelan buburpun wajahnya sampai meringis menahan sakit.
Dokter memberi obat antivirus dan berbagai vitamin. Di samping itu Opung dan Yang Ti dari Lampung ikut prihatin akan kesehatan cucunya dan kasih saran minum air selasih, perasan daun saga dicampur daun sirih, air kelapa hijau, semuanya obat tradisional yang sudah dipakai di keluarga papanya anak-anak sejak kecil yang berguna untuk mengurangi batuk dan sariawan. Alhamdulillah, kata dokter karena daya tahan tubuh adek cukup baik yang terserang hanyalah rongga mulut, tidak mengenai kaki dan tangan. Setelah 3 kali minum obat dokter sariawannya berkurang dan sudah mulai mau makan.
Yang disesalkannya selama sakit ini adalah karena dia belum pernah bisa puasa sebulan penuh, tahun lalupun ada beberapa hari ketinggalan puasa karena sakit juga. Sesudah badannya terasa lebih enak adek langsung pengen puasa sehari penuh, disarankan puasa setengah hari saja agar teratur minum obat dia tidak mau.
HMFD ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Di dalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.
Penyebab HMFD yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71.
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. Yang sering terkena penyakit ini adalah anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ), adek terkena juga padahal umurnya sudah 11 tahun. Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena.
Penularannya melalui jalan pencernaan dan saluran pernapasan, yaitu dari droplet (percikan ludah), pilek, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa seperti lalat dan kecoa.
Gejala umum penyakit ini mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti “flu” pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada di bokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang cukup berat tersebut antara lain demam tinggi lebih dari 39 derajat dan tidak turun-turun, malas makan, muntah atau diare, kejang-kejang, keluar keringat dingin, halusinasi, lemas dan lain-lain.
Komplikasi penyakit ini jarang terjadi , tetapi jika ada maka penyakit lain yang timbul bisa berupa meningitis (radang selaput otak), ensefalitis (radang otak) , myocarditis atau lumpuh layu (AFP – yang menyerupai polio).
Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari (self limiting disesae) . Pengobatan hanya cukup istirahat karena daya tahan tubuh menurun dan obat-obat simptomatis yaitu obat yang diberikan hanya untuk mengurangi gejala saja seperti obat penurun panas, antiseptik untuk mulut, dan cairan yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.
Akhirnya adek kuliburkan sekolah seminggu walaupun gejala sudah membaik beberapa hari sebelumnya karena untuk mencegah penularan ke anak lain. Alhamdulillah sekarang adek sudah sehat lagi, sudah bawel lagi dan sudahkembali ikut sholat tarawih di mesjid.
hmmm… bisa dibayangin donk Bun kalo sakit itu diderita oleh anak umur 2 taun, gimana bingungnya kita jadi ortu ngeliat si kecil rewel terus 😥
Puji syukur sudah sembuh ya mbak 🙂
aku malah baru tau lho flu model begini….
flu ini banyak menyerang anak2 kecil, mungkin itu sebabnya nggak terlalu bergaung
orang dewasa hampir nggak pernah
Anak teman saya juga terkena penyakit itu, Mbak… kasihan banget…
saya juga mesti lebih waspada nih, siapa tau ada anak2 yang mengalami HMFD ini berobat ke tempat kerja saya 🙂
yang penting pencegahannya aja, sering2 cuci tangan aja
Pantesan mbak Monda jarang menulis, tapi mudah2an adek telah benar2 sembuh.
Saya juga terkena flu, awalnya sekitarku mulai flu, saya masih bertahan. Namun kelelahan fisik, ditambah puasa, dan sakit maag..sukses membuat jadi rentan flu, ditambah batuk. Hari ini mulai mencoba puasa, ditengah deraan batuk, sempat dua hari nggak puasa, hanya tiduran melulu.
bu Enny, mudahan cepat sembuh ya,
banyak istirahat aja bu
Alhamdulillah, Adek sudah sehat kembali. 🙂
sekarang bermacam2 penyakit lintas benua ada dinegeri kita ya Mbak Monda.
sebelum puasa kemarin ini juga anaknya keponakan bunda (cucunya suami) kena flu singapore ini.
duh, ngelihatnya kasihan banget.
salam
kasihan kalau liat anak kecil sakit,
adek berat badannya jadi turun bun karena nggak bisa makan,
syukurlah skrg udah bisa ikut puasa lagi
Alhamdulillah si adek sdh sehat kembali, semoga tdk terulang lagi ya… Oya, salut utk semangat si adek berpuasa.. Ttg gejala2 penyakit ini, langsung tak catet ah…makasih infonya mbak Monda…
kalau sariawannya baru dikit dan cepat dikasih obat antivirus kabarnya nggak bakalan buat anak susah makan,
ini jadi pelajaran juga nih, kalau anak demam sering2 liat mulutnya, krn demam ini kan bisa jadi penyakit apa aja,
pencegahannya ya seing2 cuci tangan mbak
ayuk… denuzz nolong doa bae yo dari sini. soalnyo jarak yang buat denuzz dak pacak nolong banyak…
mogo adek cepet sembuh total… terus mogo pulo taon depan adek pacak puaso pul sebulan…
sabar yo yuk…
makasih doanya nuzz,
alhamdulillah adek sudah sehat
Alhamdulillah si Adek sudah sembuh ya Kak …
Semoga kita semua selalu diberi nikmat kesehatan oleh ALLAH ya Kak …
Salam saya
And Thanks for the info …
Amin, semoga selalu diberi nikmat sehat
Terlalu banyak pernyakit dengan gejala serupa, membedakannya itu bikin bingung, apalagi kalau sudah virus…. (masa mau ditembak antibiotik?)
memang gejala awalnya sama saja dengan penyakit lain, malah tadinya kupikir kena dbd, udah mau periksa darah segala,
ternyata kalau demam mesti sering ngecek mulutnya juga tuh
mesti diingetin aja kali bu, supaya si adek sering2 cuci tangan. anak2 biasa suka males atau lupa cuci tangan. atau dibekali hand sanitizer di tas nya…
iya thanks sarannya,
memang udah dibekali hand sanitizer gitu,
dan selalu dicerewetin abis dari luar harus cuci tangan,
namanya anak ya kadang suka lupa juga