Masjid Agung Demak kami kunjungi dalam rangkaian perjalanan ke Semarang di hari terakhir. Masjid ini berlokasi di pusat kota Demak. Kota Demak sendiri berjarak lebih kurang 25 km dari Semarang, sangat dekat, hanya menempuh waktu 1 jam.
Masjid Demak ini adalah masjid tertua di pulau Jawa yang didirikan oleh Wali Songo. Menurut situs Pemerintah Kabupaten Demak, majid ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. Raden Fattah / Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid ini dengan memberi prasasti bergambar bulus di mihrab. Ini merupakan Condro Sengkolo Memet, dengan arti Sariro Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri dari kepala yang berarti angka 1 ( satu ), kaki 4 berarti angka 4 ( empat ), badan bulus berarti angka 0 ( nol ), ekor bulus berarti angka 1 ( satu ). Bisa disimpulkan, Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka atau 1479 M.
Masjid ini adalah contoh masjid tradisonal Jawa, sehingga tak ada kubah seperti umumnya masjid masa kini. Pintu masuk utama masjid bernama Lawang Bhledeg ciptaan Ki Ageng Selo yang katanya bisa menangkal petir. Di sinipun ada condro sengkolo Nogo Mulat Saliro Wani yang melambangkan tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H.
Di Masjid ini ada pembagian ruangan. Serambi di bagian depan, berupa ruang terbuka tanpa dinding, ruangan dalam (tidak boleh mengambil foto), dan tempat khusus jamaah wanita di sebelah kiri yang disebut Pawestren dibuat pada tahun 1866 M.
Soko Tatal atau Soko Guru adalah tiang utama penyangga kerangka atap masjida yang bersusun tiga. Yang berada di barat laut didirikan Sunan Bonang, di barat daya karya Sunan Gunung Jati, di bagian tenggara buatan Sunan Ampel, dan yang berdiri di timur laut karya Sunan Kalijaga Demak.
Di halaman Masjid ada situs kolam untuk mengambil air wudhu, saat ini tidak dipakai lagi.
Di bagian samping masjid ada ruangan kecil berfungsi sebagai museum penyimpan benda-benda bersejarah. Di sini juga tersimpan bekas tiang soko guru dan sirap karena masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi, tetapi sebagian besar masih asli. Ada pula kentongan kuno dan yang sangat menarik ada kitab tafsir Al Quran hasil tulisan tangan Sunan Bonang yang tersimpan dalam lemari kaca.
Di bagian belakang masjid terdapat makam raja-raja dari kerajaan Bintoro Demak, termasuk makam Raden Patah.
belum pernah juga nih ke mesjid agung Demak. Trima kasih buat informasi dan foto-fotonya…eh, siapa tau suatu saat nanti saya datang kesana, udah nggak terlalu pangling lagi dengan situasinya 😉
Insya Allah bisa datang ke sana mbak
Saya belum sempat ke sini…paling baru sampai Semarang….
Senang baca cerita mbak Monda disini.
Senmarang – Demak cuma satu jam, kami datang hari Senin, masjid sepi jadi bisa tenang menikmati suasana masjid
biasanya akhir pekan masjid penuh dengan bis rombongan
Subhanallah…
Semoga saya berksesempatan pula ke sana 😀
Insya Allah Kin, semoga ya
Masjid yg sangat bersejarah.
kpn bisa kesana yah
Insya Allah Mel
Subhanallah … masjid yg menyimpan sejarah perkembangan Islam di negeri kita …
Alhamdulillah, saya sempat shalat zuhur disitu, sewaktu mampir dlm perjalanan ke Jepara … 🙂
Mungkin pas hari libur penuh ya pengunjung dari luar kota, karena aku papasan dgn bis rombongan. Aku datang senin pagi, hanya ada bbrp orang yg tidur2an he..he..Mampir ke Kudus juga nggak?
klo kapan2 *ga tau kapan :p* sya ke sana dianter muter2 ya bun…
Boleh…boleh.. Insya Allah ditemani he..he..
BUndaaa.. liburannya diisi kunjungan ke makam-makam Wali ya? ckck… seru banget kayaknya…
Nggak ke makam, cuma ke masjid aja kok
Masjidnya masih terawat sangat baik ya, jadi pengen berkunjung ke sana..
Ya, masih terawat, tp ini udah beberapa kali renovasi lho.
Asyik..dapet oleh2 cerita tentang Masjid Demak nih.
Semoga berkenan dgn ceritaku ya
wisata sejarah ya Bu Mon…
Liputannya kumplit..
setelah ibadah lanjut ziarah ke makam raja2 ya Bu Mon.. 🙂
iya wisata sejarah juga,
tapi nggak jiarah ke makam raja tuh, lihat dari jauh aja kok
Bu MOnda habis jalan-jalan tapi nggak ngajak-ngajak Hani…
Hani belum pernah kesana, tapi cerita dan gambar Bunda Monda cukup bisa mebuat Hani berimajinasi, heheheh
Selamat Tahun Baru Bunda Monda 🙂
Selamat Tahun Baru Hani. Liburan akhir tahun di Bali lebih seru kan? Jangan bilang udah bosan ya.
belum pernah ke demak, mbak monda. jadi belum pernah berkunjung ke masjid ini 🙂 semoga suatu saat bisa ke sana.
Mudahan suatu saat ada kesempatan ya
Kalau ke Masjid Demak saya pastinya sering Mbak, karena tiap pulang ke Kudus slalu lewat dan saya suka mampir…
Salam!
Adem sholat disitu ya pak dan sebenarnya pengen ke Kudus juga, padahal udah dekat ya pak, sayang banget waktu terbatas.
Kudoakan deh, mudah2an segera ada waktu luang buat eksplor wisata tanah air.
Masjid Demak, salah satu masjid yang patut dikunjungi.
Makin kepengen ke Masjid Demak.
Thanks sudah sharing, kak.
Apalagi kl dilanjutkan ke Kudus, sudah dekat sebenarnya, sayang waktunya singkat sih.
asik liburannya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat ya monda
Udah pulang jul? Pasti berkesan dong ya. Mau ah intip acara jalan2nya jul.
balik lagiii
belom apdet mon?