Perhiasan berupa leontin ini bermotif tradisional Aceh yang disebut Pinto Aceh (Pintu Aceh). Motif ini hanya salah satu dari ratusan motif perhiasan tradisional Aceh. Sekarang motif ini selain ada yang masih buatan tangan perajin emas, ada juga produksi massal, dan banyak dijual sebagai cindera mata yang banyak peminatnya.
Aku juga dapat oleh-oleh bros ini dari keluarga yang pulang dari Medan, tentu saja imitasi. Sayang aku tak berhasil membuat fotonya, foto terlihat buram dan detil tidak terlihat, maka kupinjam saja foto dari sini ya. Tentu saja lebih cantik yang aslinya dong, karena dari satu motif ini bisa dibuat variasi motif, rumbai dihilangkan, atau detil sulur yang agak berbeda.
Sejak dahulu motif inipun sudah terkenal. Seingatku waktu masih kanak-kanak cukup banyak ibu-ibu di Medan yang mempergunakan motif Pintu Aceh ini sebagai liontin. Aku sangat kagum dengan ukiran yang ada, penuh dengan ditel rumit. Sepintas aku dengar cerita motif ini berasal dari pintu rumah tradisional Aceh.
Nggak cukup dong informasi segitu saja. Dari hasil googling kutemukan fakta berikut ini.
Motif ini diciptakan tahun 1935 oleh Mahmud Ibrahim, perajin emas dari Blang Oi. Karena kepiawaiannya membuat perhiasan ia dipanggil orang dengan Utoh Mud. Utoh Mud memperoleh sertifikat resmi atas keterampilannya itu dari pemerintah Belanda di Kutaraja (Banda Aceh) pada tahun 1926. Saat itu ia hanya membuat satu jenis perhiasan dengan motif Pinto Aceh, yaitu bros. Kini sudah ada cincin, leontin dan tusuk sanggul dengan variasi motif Pinto Aceh ini.
Pinto Aceh berbentuk ramping dengan jeruji-jeruji yang dihiasi motif kembang ditambah lagi sebagai pelengkap dengan rumbai-rumbai sepanjang kedua sisi.
Desain pinto Aceh dari sini
Desain Pinto Aceh diperoleh dari monumen peninggalan Sultan Iskandarmuda bernama Pinto Khob . Monumen tersebut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy, konon dulunya sebagai pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya permaisuri Sultan Iskandarmuda beserta dayang-dayangnya kalau sang permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi. Sekarang ini taman tersebut diberi nama Tanian Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang permaisuri.
Dari desain gerbang kecil Pintu Khob itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh ini.
foto Taman Putri Pahang dari sini
Artikel dan foto paling atas bersumber dari sini
Liontinnya cantik sekali. Detailnya rumit tampaknya ya. Pasti mahal harganya. Hmmm… kira-kira ada nggak ya yang mau kasih aku oleh-oleh pinto Aceh ini? 😀
ada ngga ya bacaan yang menjelaskan filosofi suatu desain pinto? terimakasih
Detailnya cantik sekali Eda. aneka karakter kerajinan khas daerah Nusantara. Imitasipun tidak masalah, bila harga terjangkau pengenalan karakter daerah bisa lebih meluas. Salam
betul naget ya mbak, kenal dulu imitasinya… kalau ada rejeki mana tau kepengen juga beli yang eksklusif ya
:D
uniknya kisah sejarah dibalik motif sebuah bros yah Bun.. ternyata desainnya nggak asal2an.. dan hebatnya motif itu bertahan sampe sekarang ya…
iya… ternyata motif ini masih sangat disukai pasar …
dan banyak pengantin asal Aceh yang menjadikannya souvenir
semakin membuktikan bahwa kita sangat kaya akan keanekaragaman budaya
bangga ya pak …, berharap seni kriya bangsa kita akan semakin bersinar
kayaknya saya harus liat dulu deh bun, hehe
kalau udah lihat lalu kelanjutannya…….
:D
aku baru liat design kaya gitu mon, tapi cantik ya liontinnya
cantik banget deh Jul, sekarang di Medan banyak lho
dan sudah jadi oleh2 khas sana, harganyapun tak mahal, yang produk massal ya
sekitar mulai dari 20an ribu
i love ur post, keep share^^
mampir balik ke website kami yaa…
nice 🙂
saya senang mengikuti postingan anda
postingan yang menarik .
salam kenal yya dan sempatkan mampir ke
website kami.
mba, kalo di medan beli dimana bros pinto aceh sm rencong?
di daerah pajak ikan lama ada ngga ya?
thanks infonya ya
nice info…
Saleum
Sampe juga ke aceh rupanya mbak monda 🙂
saleum dmilano
aduh , maaf aku baru liat komennya bang..,
he..he.. iya, dulu suka banget liat liontin punyanya ibu2 di Medan, cantik
mau sharing ,,,tentang harga anuek keursang(bros) bermata intan 21 buah keliling nya ada yang tau ,,fitra ada satu peninggalan keluarga dan mau di jual ,,,,,,,tolonk info nya yaa ,,,bagi yg mau liat foto nya kirim e-mail anda ke e-mail saya ,biar saya kirim foto nya ,, dedexsnatural_see@yahoo.com itu e-mail saya ,,,,,
Aiiih cantik banget yah..
Aku baru pertama kali liat perhiasan ini mbak…
cantik bgt ukirannya
cantik nian liontinnya…
nambah lagi sejarah tentang aceh,yang tak hanya dikenal dengan nama serambi mekkahnya…
Ohh.. yang make justru banyak juga orang Medan ya Bu? Tapi Ibu_ibu Medan juga suka pake songket punya orang Palembang, hmm.. saya belum kenal liontin yang satu ini, nanti deh kalol ke Aceh, patut diburu 🙂
adikku belinya di Polonia lho, yang imitasi tapinya ya…
dan yang sudah make katanya juga ibu-ibu dari negri negri tetangga
Ternyata ada pengrajin yang bersertifikat sejak dulu kala ya… 😀
hebat ya…, dari dulu Aceh memang terkenal dengan perhiasan emasnya,
mungkin tahu cerita pesawat pertama RI yang berasal dari sumbangan perhiasan emas rakyat Aceh…?
like me
Wah, pengetahuan baru nih bagi saya…
Desainnya keren dan sangat berkarakter.
Bagus sekali Kak.. 🙂
cantik kan Uda …?
Kunjungan Pertama..Salam Kenal ya ! Indonesia memang sangat kaya akan budaya tradisional >.<
salam kenal juga mbak
Desain khas dari Indonesia memang khas, entah desain perhiasan, ukir, batik maupun bangunan.
Dan semua desain itu umumnya diciptakan manual.
Selamat memakai Pinto Aceh Mbak…
seni kriya bangsa kita memang mebanggakan,
makanya musti ikut beli dan pakai ya, biar kriya tetap berkembang,
Pinto Aceh ini udah disukai juga di negri tetangga lho
Aih..liontinnya cantiik…bersejarah pula! Oya, yg bros juga ada ya mbak? (maklum aku lebih suka bros dibanding lintin, hehe..)
bros ada, juga cincin dan tusuk konde
kayanya lebih cantik kalo lihat barangnya langsung yak, dari aceh dulu pernah dikasih oleh2 bros ronceng
bros ronceng yang seperti apa tuh mbak Dina ?
kerajinan dr berbagai daerah di negeri kita , cantik2 ya Mbak Monda .
salam
iya bun, mungkin bunda juga mau sharing perhiasan dari Sumbar
pengantin Sumbar kan juga didandani dengan aneka perhiasan,
pasti ada cerita dan maknanya ya bun …
hihihihii….aku malah gak ngerti BuMon…
mungkin Bundo Dentist yang lebih tau…. 🙂
salam
jadi tahu saya, salam kenal bunda
salam kenal juga andi
Pinto Aceh
khas Aceh
makasih bunda dah berbagi info
sama-sama achoey, sekali2 biar pria harus tahu juga perhiasan
mana tau mi Janda buka cabang di Aceh, pas lagi supervisi cabang ke sana udah nggak bingung2 lagi cari oleh2 buat Teteh ….
:P
Informatif banget. Saya pernah mendengar perhiasan emas yang bermotif Pintu Aceh, biasanya berbentuk kiontin ya mbak…tapi buat tahu detail sejarahnya, ehm, baru dari blog mbak Monda ini… 🙂
biasanya yang bentuk liontin itu ukurannya cukup besar, kurasa harga liontin emasnya pasti mahal ya…
tante Monda, pingin kesana aku….
hihihihi…
mupeng nih…
pengen ke Aceh…? mau borong Pinto Ace ya… pesan satu ya…
wah bagus ya bu….
iya cakep ya..
aku juga mau dong dibagi oleh2nya hehehe
bagus bangetttt …. *dasar muka gratisan hahaha*
mau brosnya….? he..he…
brosnya biarpun imitasi dan produksi massal bagus lho,ukirannya mirip asli
penitinya tajam dan kencang, jadi favoritku untuk di kerudung
Nanti jika aku sudah punya istri mau tak belikan yang sama seperti diatas,…