Posting kali ini singkat saja.
Saya hanya ingin meneruskan berita Kompas, 12 April 2011 yang dimuat di Museum Untuk Persatuan dalam Perbedaan dan juga hari ini di sini, di Majalah Arkeologi Online.
Sebuah Museum dibangun di Kuala Lumpur dan akan diresmikan oleh Bupati Kerinci Minggu (17/4) karena isi museum berasal dari Kabupaten Kerinci, Jambi . Dikatakan benda-benda yang akan dibawa itu adalah duplikat, aslinya tetap di Kerinci. Semestinya membuat duplikatpun ada aturannya dikhawatirkan artefak bisa tertukar.
Kita tunggu berita selanjutnya.
Informasi yang menarik, saya kok nggak baca di koran itu ya…?
*oh iya, lagi sakit…*
😉
aku juga baca beritanya… kasian negera kita. justru negara lain yang diam2 lebih menghargai peninggalan bangsa kita…
waduh mbak, kok bs demikian….
jd ikutan menanti beritanya…
Huh bikin sebel nih kelakuan para penjaga warisan budaya bangsa
Nah, kok di Negara Tetangga, jelas tidak setuju.. :p
Prihatin … kok bisa gitu ya? jangan-jangan bupatinya malah bangga tuh, ngresmikan museum di negeri orang. Berasa jadi orang penting gitu … 😦
Yang harus dicek pertama, apakah ini sudah mendapatkan persetujuan Menbudpar..
saya jadi mikir mbak, apakah bakal ada efek negatifnya buat budaya kita… mestinya kita tak perlu mengizinkan ya
ini yang dipublikasi, gimana yang diem-diem ya?
EM
ah, bisa apa orang-orang seperti kita ini bun…palingan menjerit, tak ada gunanya..
Bingung komennya deh Mba… Just one question, kok bisa yaaa…?
How…?!@#*x?!
Ini bakalan bikin heboh gak ya..? Baik qta tunggu update beritanya..
Btw Mba Monda, klo aku komen pake hp kok “awaiting moderation” baru bisa tampil komennya yah? Klo pake netbook bisa langsung…
Laaah skrg bisa.. ? :-d
*gmana sih tia.. Sorry Mba Monda*
Udah bisa Tia, karena di sini kupakai sistim moderasi untuk kunjungan pertama. Karena komennya hanya pakai nama Tia aja maka dianggap spt orang baru lagi. Yg kemarin udah kuacc, mknya sekarang udah bisa muncul.
kunjungan mlm bun 🙂
Wh,kok bisa sih??
walah kok bisa gitu ya bun? ayo Indonesia bangun dari tidurmu
saya enggak setuju..! piye iki seh maunya orang-orang pintar
nah itu dia Bun! takutnya malah “ga sengaja” tertukar mbawa yang asli kesana, takutnya godaan uang mengalahkan integritas sebagai WNI, takutnya.. ahhh.. saya terlalu pesimis sepertinya! 😥
Penggedenya daerah lho, mestinya tindakannya kan harus berdasar undang2, ya…jangan hayuk ajah