Selamat ulang tahun ke 6 buat dede Syafiq dan yang ke 10 untuk kakak Hilwa. Semoga kalian bedua sehat dan jadi anak cerdas yang dibanggakan keluarga.
Perkenalkan bunda adalah salah satu teman mama di alam maya. Bunda diajak mama untuk ikut cerita unik ulang tahun.
Bunda merasa punya kesamaan dengan kalian berdua. Bunda dan adik perempuan bunda juga berulang tahun pada bulan yang sama maka orang tua kami membuat perayaan ulang tahunnyapun berbarengan .
Sebetulnya di keluarga bunda tak terlalu mengganggap ulang tahun harus dipestakan setiap tahun, karena yang terpenting adalah perasaan syukur kita yang telah hadir ke dunia dengan segala kenikmatan. Sejak kecil sampai sekarang baru 2 kali ulang tahun dirayakan dengan mengundang teman-teman. Yang pertama ketika bunda kelas 2 SD, adik 4 tahun dan sekali lagi ketika adik sudah mengerti perayaan yaitu ketika dia juga sudah di kelas 2 SD.
Ulang tahun yang pertama waktu itu dirayakannya biasa saja, mengundang teman-teman dan tetangga. Dekorasi di rumah ada balon dan pita-pita warna-warni yang digantung di dinding dan langit-langit garasi rumah, iya memang untuk tamu anak-anak acara dibuat di garasi, sedangkan untuk orangtua yang mengantar duduk di ruang tamu. Acara pesta juga hanya sederhana seperti biasa ada acara tiup lilin, kuenya hanya satu untuk berdua, hanya lilinnya saja yang diganti sesuai umur. Kemudian bernyanyi bersama dan bermain aneka permainan dan teman-teman ketika pulang membawa bingkisan.
Tetapi yang meriah dan seru adalah kejadian siang harinya sebelum pesta dimulai. Ketika itu orang-orang tua sedang sibuk memasak di dapur, membuat aneka hidangan seperti nasi kuning dan kelengkapannya.
Saat orang dewasa lengah entah mengapa adik yang masih berumur 4 tahun disuruh salah satu teman lelakinya mengambil korek api dan bermain di jurang. Mereka bermain korek dan korek apipun dibakar dan diputar-putar, dan mungkin ketika batang korek sudah semakin pendek korek apinya dilepas begitu saja. Tak disangka sisa batang korek api yang sudah menyala itu terjatuh dan menimpa tumpukan rumpun ilalang kering yang baru dipotong. Api membesar dan adik dan temannya yang kaget lari ketakutan dan berteriak-teriak kebakaran.
Ibu-ibu yang sedang memasak di dapurpun menjerit-jerit. Untunglah ada seseorang yang tenang dan sigap menelpon ke stasiun pemadam kebakaran. Tak lama beberapa mobil pasukan pemadam kebakaran datang dengan suara sirene meraung-raung kencang. Tentu saja terjadi kehebohan. Para tetangga keluar dari rumahnya dan bergerombol ikut menyaksikan upaya pemadaman. Untunglah karena kesigapan pasukan dan letak lokasi api di bawah jurang api tak meluas, apipun segera bisa dijinakkan. Api hanya mengenai rumpun ilalang dan tidak sempat menjalar ke tempat lain, dan pesta ulang tahun pada sore harinyapun tetap bisa dilaksanakan.
Dari kejadian ini bunda berpesan kepada kalian agar jangan sembarangan bermain korek api, apalagi jika tak ada orang dewasa yang mengawasi.
Artikel ulang tahun ini diikutsertakan untuk memeriahkan ulang tahun kedua putra tersayang mama Hilsya, dede Syafiq dan kakak Hilwa.
pesan ultah yang mantap!
EM
Pasti mbak Monda nggak pernah lupa sama kejadian ini.
Selamat ikut lomba, semoga cerita dari sebatang korek api ini akan membawa pelajaran berharga buat Kakak Hilwa 🙂