Model dalam foto ini adalah seorang ibu penjual buah di tepi jalan di wilayah Kintamani, Bali. Buah yang dijualnya adalah buah lokal hasil perkebunan setempat.
Kita sudah mahfum kenyataan buah lokal masih kalah saingan dengan buah import. Bahkan di pedagang kaki lima dan asongan lebih banyak yang menjual aneka buah dari luar negeri, dikarenakan harganya bisa lebih murah daripada buah produksi dalam negeri. Konsumen mana yang menolak harga yang lebih murah? Miris ya.
Katanya kita bangga sebagai bangsa, ayo dong kita konsumsi buah lokal, supaya pemandangan cantik seperti di bawah ini masih bisa kita nikmati, sekaligus meningkatkan pendapatan saudara-saudara kita para petani buah .
Di artikelnya mbak Dani, kita bisa tahu menurunnya produksi buah jeruk Kintamani yang manis itu. Kebun jeruk di tepi jalan raya ini tidak berpagar, tak ada kekhawatiran buah akan diambil orang. Ternyata dari percakapan kami di kolom komen, ada kearifan lokal di sana yang membuat orang tak berani mengambil barang yang diketahui milik orang lain, apalagi bila sudah ada “sawen” (penanda berupa ranting atau pucuk daun).
Potret ini di ikut sertakan dalam Kontes Perempuan dan Aktivitas yang di selenggarakan oleh Ibu Fauzan dan Mama Olive.
ooo…ini to bun, kalo untuk hewan namanya sama juga ya?
Artikel ini berbahasa Indonesia. Mengapa kata penyambungnya menggunakan kalimat ” Read the Rest of this Entry “, sebaiknya diganti denngan kalimat ” Baca Selengkapnya” atau “Lanjutkan ”
Bagaimana cara menggantinya, pakde ?
Simak tulisan Cak Cholik di BlogDetik —> http://cakcholik.blogdetik.com/2011/12/29/7-langkah-mengganti-kata-more-di-blogdetik/
Salam hangat dari Surabaya
Klo urusan jeuk seh aku senengnya buah lokal bun.. kan jeruk pontianak terkenal banget tuh.. hehehehe..
Dan masalah buah2 lainnya juga seh.. terutama buah hutan seperti.durian dan.cempedak.. disini buah2an itu murah2 banget..
Saya suka buah lokal lho…terutama sawo, rambutan, mangga, manggis, pisang dan lain-lain.
Buah lokal tak kalah enak dengan buah import kok bu
Rambutan dan mangga saya di kolam renang juga suka di konsumsi oleh anak2 yang renang.
Semoga berjaya walau tak bersama saya
Wah, Bunda rajin ikut kontes… Padahal blognya udah ngetop tapi Bunda rajin BW, duh… So humble… 🙂
*harus diteladani, nih…
sayang ya Mbak
buah lokal kalah saing dengan buah import
padahal buah lokal lebih bersih, maksudnya lebih sedikit mengandung pestisida dan zat zat pengawet lainnya