Hadiah Sederhana

Hadiah terindah bagi seseorang bisa sangat berbeda satu sama lain. Bisa saja hadiah itu bukanlah sebuah benda berharga mahal seperti cincin permata pemberian seorang pangeran negeri antah berantah, mungkin juga bukan berlian Koh-i-Noor yang terbesar sejagat raya, atau rumah mentereng dengan sofa kulit Italia. Hadiah yang sangat mewah untuk ukuran orang kebanyakan itu, bagi orang lain lagi bisa saja dianggap tak orisinal, asalkan punya uang setiap orang bisa membelikan hadiah seperti itu. Tapi, ada hadiah yang lebih membumi yang dianggap terbaik. Tentu saja hadiah terindah itu tergantung siapa yang memberikan, bentuknya bisa saja berupa perhatian tulus dari lubuk hati terdalam, kasih sayang tak bersyarat atau sesederhana kalimat atau ucapan biasa yang tak disangka-sangka.

Hadiah terindah yang kuterima dari suami adalah sederet kalimat yang sangat biasa, bukan bahasa puitis berbunga-bunga. Dia memang jarang memberikan kado atau mengumbar pujian, tetapi ada kejadian yang sangat membekas dan berkesan yang membuatku melayang. Ucapannya yang mungkin juga tak disadarinya meninggalkan sesuatu di hatiku, apalagi belum pernah kukatakan tentang ini padanya.

Ketika ada acara kumpul dengan teman-temannya di karaoke, dia menyanyikan lagu Eric Clapton “You’re so wonderful tonight”. Katanya : ” waktu nyanyi itu papa ingat sama mama lho”. Deg … kuingat waktu itu perasaanku langsung menghangat, entah pipiku bersemu merah atau tidak, dan tak mungkin juga bisa terlihat di kulitku yang sawo sangat matang ini.

Satu kalimat lainnya ketika dia bersyukur mendengar penghiburanku sewaktu hatinya tak menerima teman-teman seangkatannya lebih cepat maju karirnya. Katanya dia jadi bersemangat sewaktu kubilang kalau rejeki tak akan ke mana, tak usah terlalu dipusingkan. Dan ternyata mereka malah sekarang tak bekerja lagi karena sesuatu hal.

Bagi keluarga lain bisa saja hadiah terindah terjadi pada saat kehamilan ketika sang suami membawakan makanan yang diinginkan. Pernah kutulis tentang seorang supir angkot yang menggantungkan mangga di kaca spion, tak diberikan kepada orang lain meski banyak orang yang minta. Mangga itu khusus buat istri yang sedang hamil.

Kejadian hampir mirip terjadi hari Sabtu lalu. Hari itu petugas sampah datang mengumpulkan sampah rumah tangga. Dia agak kecewa ketika menanyakan pohon jambu air jenis prada di halaman kami tak ada lagi yang matang di pohon. Kebetulan memang pagi harinya kami memetik sisa-sisa jambu itu dan yang tertinggal masih berupa putik.

“Jambunya sudah habis ya Bu? Saya mau minta untuk istri, … lagi hamil”.
Segera kuserahkan sekantung jambu air merah yang masih tersisa, dan tiba-tiba aku merasa sangat terharu. Keromantisan bisa juga datang dari orang sederhana.

20120620-161911.jpg

Artikel ini untuk menanggapi artikel Blogcamp berjudul Hadiah Terbaik Yang Bisa Kita Berikan tanggal 20 Juni 2012.

39 respons untuk ‘Hadiah Sederhana

  1. niee berkata:

    berarti bunda ini orang yang perasa ya… diberikan satu kalimat atau barang sederhana sudah bisa merasakan keindahan dari itu semua 😀

Tinggalkan Balasan ke mama-nya Kinan Batalkan balasan