Satwa yang bertempat tinggal di dalam hutan di Ngarai Sianok ini sering datang bermain ke Taman Panorama di sisi Ngarai. Taman ini menjadi tempat favorit orang untuk memandang Ngarai dari atas. Pemandangan ke arah ngarai yang cantik dari titik ini membuat taman dipenuhi pengunjung, yang tak semuanya peduli kebersihan lingkungan membuang sampah di sembarang tempat. Satwa ini sekarang memunguti sampah sisa makanan itu. Lihat caranya minum susu, susu yang sudah berceceran di bangku masih dijilati. Sepintas memang terlihat lucu, tapi efek samping jangka panjangnya kita belum tahu, bila mereka tak cocok dengan makanan manusia modern kelangsungan hidup satwa ini pasti akan terancam.
buset kasihan bgt kak keranya minum susu dari pengunjung yg belum tentu bersih kan ya
Perlu diperhatikan meski satwa liar. . .
banyak banget lho satwa liar yang gak terurus jangankan yang kelihatan liar seperti ini, yang di Zoo aja menyedihkan kondisinya 😦
bener, salah satunya yang di kebon binatang di Surabaya itu ya
ya itu..kadang kita memberi makan kepada binatang sebenarnya untuk menyenangkan diri sendiri melihat tingkah laku binatang itu berebut mengambil makanan dari kita.. tanpa kita sadari ada hal-hal yang belum tentu menguntungkan bagi kesehatan dan keberlangsungan jangka panjang hewan itu..
kita masih banyak yg nggak peduli lingkungan
makanya di berapa tempet yg udah saya kunjungi, ada plang bertulis “dilarang memberi hewan liar makanan atau minuman”. memberi makanan minuman apalagi yg kalengan emang gak baek, insting binatang pun lamat lamat berubah karena kebiasaan itu
lama2 binatang itu , males cari makan sendiri ya, malah akhirnya ganggu manusia juga
bener, mba
Jadi ingat kemarin, di lampu merah lagi terik-teriknya matahari ada dua anak yang kumal sedang menggelar topeng monyet, tanpa dipedulikan orang-orang yang lalulalang… kasihan, apalagi monyetnya… kecil dan kurus….
kasihan ya ..eksploitasi hewan..
Kasihan juga binatangnya (monyetnya), kalau mungut makanan sdh basi malah bisa sakit trus parahnya mati 😦 .
iya…., takut kena makanan basi, atau malah jadi makan plastik
Waaahhh …
Iya ya Kak …
Kasihan kalau mereka ternyata mendapatkan makanan yang tidak tepat
salam saya
Itu satwa liar atau emang dipleihara di taman itu bu? Kalo emang dipelihara kayaknya jarang dikasih makan kali ya…
ini satwa liar yang ada di lembah/ ngarai dekat obyek wisata..
mungkin tau di taman banyak makanan banyak kera yang berkeliaran di sini
Mudahan ada kepedulian dari pihak berwajib untuk menjaga kelestarian tempat wisata yang bisa memberi keuntungan dalam ekonomi setempat. Salam manis dari sarikei, Sarawak buat mbak Monda.
ya kak,
ini hewan liar sebetulnya, mungkin di hutan sudah kurang makanan mereka jadi berkeliaran ke sini
Kasihan memang Mba kalau melihat kondisi tempat wisata yang seperti ini.
yah, hewan liar maunya sih tetap di habitatnya ya
Kasihan,,bisa bahaya tuh kalau dikasih makanan yg tidak”..
ahhhh kasian huhuhu
semestinya harus dilarang itu orang2 ngasih makanan ke binatang liar
wah.wah.wah!! ternyata monyet-monyet itu tahu tempat cari makan yang enak. di hotel, hehehe:-D
kepedulian masyarakat kita pada kelestarian lingkungan memang masih rendah. kasihan kalo monyet2 itu yang harus nanggung akibatnya.
Nah bayangkan mb mon, kota wisata saja masih seperti ini kualitas kebersihannya, bagaimana yang lain.
Kadang mereka hanya mengejar pemasukan saja tanpa memperhitungkan perawatannya.
Diakui bahwa kesadara dan kepedulian masyarakat thdp kebersihan lingkungan masih sangat kurang.
Oh ya Mb, di dekat panorama ini, ada tempat makan yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.Namanya Pical Si Kai dengan makanana pecel atau lontong pecel, tape ketan itam dll
iya lewatin ngangnya dan lihat papan namanya…
tapi karena udah kekenyangan, nggak mampu untuk mampir lagi he..he…
tempat ini pernah diliput di Kompas kan…
hampir di semua kota di tanah air rasanya masih seperti itu kondisinya ya da
aaahhh,,, kapan yak semua orang di Indonesia paham kalau buang sampah itu menganggu lingkungan dan membuat pemandangan jadi buruk 😦
Mbak, saya juga suka trenyuh kalo lihat kera yang ada di beberapa tempat wisata…selain makanannya sembarangan, mereka juga suka dijahilin sama pengunjung…ironis ya!
dan terus terang, saya malah baru tau kalo di Ngarai Sianok itu ada keranya…hehe, dikirain cuman Sangeh dan Wendit aja yang suka ada kera berkeliaran 😀
Suka kasian klo ngeliat hewan2 yg mungut2 sisa makanan gitu
wah ada satwanya yah bunda di ngarai sihanok..
liburan bersama keluarga yah bun..:) senangnya
ya mbak…, trims
makanya malas aku mengajak teman-teman Jepang ke wisata karena kotornya itu loh.
Yang lebih menakutkan adalah hewan-hewan itu tambah buas dan menyerang manusia. Di TV Jepang pernah diperlihatkan monyet yang memasuki rumah penduduk dan mengobrak abrik dapur (di luar negeri sih, lupa tepatnya Italia atau spanyol)
ya…kita musti lebih tertib lagi kalau mau menggali potensi wisata,
tak bisa hanya mengandalkan keindahan alam
yap, hiksssss…………
kenapa Yisha…? he..he…
Hutan tempat monyet2 ini hidup sudah tak bisa lagi memberi makan berupa buah-buah liar karena habis oleh manusia duluan 🙂 Yah akibatnya mereka berceceran cari makan ke luar habitat..Emang iba sangat melihat monyet terpaksa keluar mencari remah-remah sisa makanan. Mudah2an dinas pariwisata kota Bukittinggi melakukan sesuatu terhadap mereka. Bagaimanapun kehadiran monyet2 ini menambah nilai daya tarik wisata panorama 🙂
iya uni … monyet2 ini bahkan di pagi hari keliatan di dekat kolam renang hotel …,
cukup jauh lho dari panorama …
memang rasanya masih banyak yang harus dibenahi pemda SUmBar untuk mengembangkan pariwisata …
Eman ya Bun, kenapa hewan ini tidak terumat, malah para pengunjung membuang sampah sembarangan 😦 miris
iya… kasihan melihat monyet2 ini kelaparan…
sangat disayangkan emang kalo pengunju tempat wisata gak bisa memelihara kebersihan… 😦
iya itu sampah2 bikin mata sakit …he..he…
bidikan yang bagus ini kak..
banyak ironi kita temukan di setiap tempat wisata..
dan sementara ini hanya bisa meringis, ditambah komat kamit berdoa semoga segalanya segera membaik.. gemes ya kak, urusan sampah apalagi…
sumatera barat masih banyak sampaaahhh.. 😦
ini bidikan takut2 … kan ngambilnya musti dekat2 takut monyetnya pada ngamuk
Kasian monyetnya…
Kelaparan juga kali ya monyetnya… x_x
Ingin sekali ih aku ke Ngarai Sianok… 😀
klo Una ke bukik kontak Bundo yaa.. 🙂
KAsihan Satwanya ya Bun..
Biasanya kan kalo di tempan Bonbin, suka ada tulisan dilarang memberikan makanan sembarang, mungkin tujuannya baik juga ya..Untuk kelangsungan satwa tsb..
iya …di bonbin memang ada larangan itu …tapi ini mah pada nyari sendiri deh…