Sayur Letuk-letuk

Melihat makanan khas keluarga di anyang pucuak kalikih,  jadi teringat punya janji dengan Titik  untuk  berbagi resep makanan dengan bahan labu kuning. Maaf ya Tanti, janji sudah lama,  dapat labu kuningnya agak susah, tukang sayur jarang bawa sih. Tak asyik jika tak ada fotonya.

Masakan dengan bahan dasar labu kuning bernama letuk-letuk  ini jadi  salah satu makanan  kesukaan untuk melepas selera di keluarga suami.  Lauk pelengkapnya adalah ikan goreng garing dan sambal mentah (hanya cabe, tomat danair jeruk limau).  Sebetulnya bahan sayuran bisa saja diganti dengan sayuran jenis lain tetapi yang disukai adalah kombinasi berikut ini.  Ini dia resep yang diajarkan oleh kakak ipar.

Bahan-bahannya :

  • labu kuning dipotong kotak
  • kacang panjang potong kecil
  • jagung muda / putren iris serong
  • daun kemangi
  • santan secukupnya
  • sereh dan laos dimemarkan
  • daun salam

Bumbu dihaluskan : (jika tak suka pedas, sebagian bumbu boleh diiris saja)

  • bawang merah 7 siung
  • bawang putih 4 siung
  • cabe merah 4 buah
  • garam dan gula secukupnya

Cara membuatnya  pertama kali  didihkan santan dan masukkan bumbu,  beserta sereh, salam dan laos. Setelah mendidih masukkan sayuran satu persatu, kacang panjang, dan labu kuning. Bila semua sudah lembut  masukkan daun kemangi sebentar saja , cukup dilayukan saja dan matikan kompor. Tambahkan garam dan gula sesuai selera.

Catatan dari seorang teman petugas gizi, sebaiknya garam ditambahkan bila masakan tak lagi panas, karena suhu tinggi bisa merusak kandungan ion Iodium di dalam garam, penyebab penyakit gondongan (hipotirodisme).

56 respons untuk ‘Sayur Letuk-letuk

  1. ded berkata:

    Saya belum pernah makan sayuran ini, apalagi dengan labu kuning. Kalau salah bumbu (misalnya gula jawa) bisa-bisa jadi kolak he3x….. 🙂

  2. melly berkata:

    Bunda…dirumahku di Lampung sering bikin sayur ini..
    labu kuningnya yg masih muda.. biar makannya gak berasa makan kolak 😀
    rasanya ya enak, gurih, manis. pake ikan asin, sambel..
    dulu sih sering makan sayur ini di ladang.. masaknya jg di ladang, karena semua sayurannya ada di ladang 😀

    aduh enak bgt nih. jd kangen masa2 kecil dulu..hm

  3. Oyen berkata:

    Owh, baru tauk nyang paragraf terakhir, berarti garam ditambah pas udah mateng dan mulai dingin ya Bu…hmmm getu yah

    xixixixi… namanya lutju, letuk-letuk 😛

  4. bintangtimur berkata:

    Mbak Mondaaa….
    Maaf nggak pernah berkunjung, saya lagi sibuk pindahan dan ditimbun dengan segudang kegiatan 😦
    Ngebayangin siang ini makan sayur letuk-letuk plus ikan goreng dan sambal mentah…duuuu, pengeeeeen!

    Oya, makasih infonya lo tentang pemberian garam sesudah makanan dingin, hehe, saya baru tau 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s