Kali ini aku terinspirasi dari tulisan mbak Prih hari ini, daripada menulis di kolom komentar terlalu panjang lebih baik dijadikan tulisan saja. Terima kasih dapat trigger mbak.
Sering kali di pagi hari kerja aku melewati trotoar di depan sebuah kantor. Kantor ini terletak di seberang Istana Kepresidenan. Wangi manis mirip harum pembersih lantai muncul setiap kali aku berjalan di trotoar ini. Keesokan harinya masih begitu juga., lihat ke sekeliling tak ada bunga bermekaran. Lalu akhirnya karena penasaran kutanyakan pada petugas satpam kantor itu. Si bapak tak merasa mencium aroma apa pun. Aku sempat punya prasangka buruk, wangi misterius itu berasal dari sesuatu yang tak tampak, apalagi di sekitar itu ada Museum Taman Prasasti, sebuah taman pemakaman Belanda kuno, #tuduhan ngasal.
Beberapa waktu lalu mbak Prih pernah menyebutkan bunga pohon mahoni itu harumnya manis. Aku langsung tertawa, pastilah wangi yang pernah kucurigai itu wangi pohon mahoni di trotoar yang ditanam berselang-seling dengan pohon glodogan.
Pagi hari ini suasana mendung, kembali kulewati trotoar itu. Kembali tercium wangi yang manis. Kali ini kunikmati menghirup aromanya. Nyaman rasanya, sayang mendung menggantung tak membiarkanku menikmatinya lebih lama. Hal istimewa lainnya dari pohon mahoni ini adalah buahnya cukup besar, kira-kira berukuran sebesar mangga muda, berwarna coklat, dengan kulit yang tebal. Bila buah sudah matang, kulit akan terbuka melontarkan biji ke segala arah. Akan terdengar suara seperti petasan yang meriah.
Di musim penghujan ini pohon-pohon pelindung di jalan-jalan Jakarta berbunga serentak. Jakarta menguning lagi karena bunga-bunga, yang berasal dari pohon Tabebuia, angsana, dan satu jenis pohon lainnya yang belum kutahu namanya. Senang berjalan sambil mata jelalatan ke kiri kanan jalan. Nikmat dunia bisa didapat juga di jalan raya.
Khusus angsana yang berbunga sangat mini, jika gugur di pagi hari serasa kita ditaburi confetti alamiah. Pengalaman ini terjadi akhir pekan lalu ketika mengantar anak sekolah. Indahnya…, kalau kata mbak Prih ini pancuran emas. Subhanallah, indah ciptaanNya.
wangi yang maniss… kek apa yaa? kalo Oyen wangi paling manis ituh kringetnya dedek Fira…xixixixi..
pernah juga nyium aroma wangi di depan kantor, ternyata pas bunga kantil sedang mekar-mekarnya… yang kata temen2 bikin merinding…hadehhhh…
apa kabar bu Monda, mangap baru berkunjung, agi semedi soalnya 🙂
kak akupun bakal mikir macem macem kalo nyium aroma yang ‘beda’ dari biasanya ihi.Tapi aku jg baru tau mahoni ada wanginya, kebayang mahoni kebayang kayu doang
di sini juga ada musimnya pohon dijalan itu berbunga kecil seperti serbuk berwarna kuning gitu bun, tapi aku gak pernah tahu namanya seh, ehehehe
Tulisan yang menarik mbak Monda…jadi malu nih, saya yang dari Pertanian sudah nggak hafal nama pohon….padahal dulu lulus taksonomi lho…hehehe
Sekarang sudah tidak “misteri” lagi ya, Bund. Malah berusaha menikmati aromanya. . . 🙂
Pohon Tabebuia yangseperti apa mba? wah sayang engga ada fotonya ya.. belum pernah lihat..
Penasaran… nggak pernah perhatiin pohon mahoni jwe. Aku tahunya yang wangi bermisteri sih Melati Taiwan. Kalau siang, nggak wangi… kalau dicabut bunganya dibau pun enggak… Tapi kalau malam trus lewat, mak sreng sreng wangi gitu~
naah.. melati Taiwan yang mana Un..? yg pohonnya tinggi itu?
penasaran juga sama baunya mbak….aku yang sering kecium kalo malam2 bunga sedap malam…wangi nya bikin gimnaa gtu bunda
ternyata ada juga pohon2 gede yaaa kak di jakrta hehe
pohon angsana daunnya waktu SD suka kau buat mainan bun
mbaa… apa kabar?
senengnya main ke sini disuguhi wewangian.. 🙂
lumayan ya mb, pagi-pagi udah merasakan aroma wanginya tumbuhan.. segar dan mewangi.
aroma wangi yang bikin semangat, sebelum diganti dengan aroma knalpot he..he…
Untungnya pagi2 yaaa… Coba kalau malam2…. Hehe
ingat pengalaman kakak, malam2 diikuti aroma wangi yg menyengat.. Hihihi 👻
kalau malam cium bau wangi langsung imajinasi yang main, pasti aku langsung kabur teh.. hiii
jangan-jangan itu wangi orang ngopi pagi-pagi.. he he..
saya ngga mampu mencium wangi bunga mahoni, walau sering melihatnya..
ha..ha.., aku curiga tadinya itu bau pembersih lantai mbak
saya belum merasakan wangi mahoni… padahal dulu di SMA kami banyak pohon besar ini, yang terkenang adalah biji bersayapnya… kami sering mengumpulkan lalu ramai2 menerbangkannya dari teras kelas di lantai dua… senangnya.. 🙂
biji bersayapnya justru aku belum pernah lihat, miripkah dengan biji bersayap Adenium?
Saya belum bisa membayangkan sensasi cent / aroma yang satu ini …
salam saya Kak
andaikan ada scent recorder pasti udah kurekam oom, he..he..
gimana ya wanginnya pohon mahoni.. wahhh jadi pingin tahu nih mbak…:)
kadang kita pikir ada apa2 trnyata tanaman yang menimbulkan harum semerbak..hahahaha…
ha..ha.., iya bener Del..,
Belakangan aku juga sering cium wangi bunga pas lewat taman orang, aku perhatikan ko ga ada bunga hanya tanaman hijau yang besar-besar. Tapi wanginya kuat spt wangi bunga lili, spt ku perhatikan lagi ada satu pohon memiliki bunga2 kecil putih, ga tau namanya. Awalnya agak horror juga lewat situ cium bunga tapi ga ada bunganya 😆 .
ternyata bunga dari pohon2 pinggir jalan itu punya wangi juga ya, tak hanya mawar yg harum
jadi penasaran di tempat ibu prih membahas ini juga wangi mahoni, bu monda juga
gimana ya wanginya? aku belum pernah mencium aromanya…..
aromanya seperti wangi hutan Wind.., sok teu he..he..
kirain wangi semerbak dari satu taman hahaha
itulah kalau orang penakut he..he…,
padahal di taman itu malah ada aroma sampah dari tps ya
hahahahhaaaa, untuk dihirupnya siang coba kalo malam pasti lari terbirit-birit ya
seingat saya wangi mahoni sepahit rasanya … jadi ga mengeluarkan aroma wangi gitu, kalau wangi bunganya belum pernah sih (dulu ada pohon mahoni di dekat rumah soalnya)
iya, aku juga nggak selalu bisa nyium wanginya.,, mungkin ada saat2 tertentu ya
xixi, kirain wangi orang bunian ya kak.. 😛
indahnya dunia ada di dekat kita..
he..he…, pikiran terlalu melayang ke mana2
jadi pengen jalanjalan kesitu mencium aroma mahoni, tabebuia, angsana..
nggak setiap saat tercium aromanya mbak, mungkin harus pagi yg belum bau knalpot he..he…
kalau tabebuia belum pernah tau ada aromanya
hahaha jadi bukan karena ada sesuatu yang tak tampak ya bu… 😛
pikiran udah negatif duluan sih Man ha..ha…, kebanyakan denger dongeng horor
bundaaaaa….pa kabar?? semoga sehat sehat selalu..kangen main ke blog bunda..begitu baca notifikasi dari email langsung kesini…
wah di jakarta masyallah masih bisa menikmati hijaunya pohon disela deru kendaraan yang lalu lalang…penasaran sama wangi mahoni nieh bun 🙂
salam saya..
kabar baik mbak…, ada meriang2 dikit di musim penghujan , itu mah biasa ya…he..he…
Wow cepat sekali menuangkan kenangan dalam postingan. Eksotisitas lain dari mahoni dalam postingan ini ada misteri harum, petasan saat buah mahoni melontarkan biji bersayap bahkan taburan confetti keemasan. Terima kasih mbak Monda saling berbagi keindahan bunga mahoni. Salam
banyak kenangan sama mahoni ini mbak, suami pernah nanam dari bijinya, katanya pengen coba dibonsai he..he…, mahoni keburu gede.. dipindahin aja ke lapangan