Catatan Sekitar Puasa

 

Di rumah kami seperti juga di rumah umat muslim lainnya tentu ada kebiasaan khusus saat berbuka puasa. Kebiasaan kami adalah   berbuka dengan kurma dan penganan kecil, juga minuman segar.

Minuman segar yang kami konsumsi cukup bervariasi, terinspirasi dari aneka jajanan yang pernah ditemui selama dalam perjalanan. Kalau mau lihat aneka minuman segar untuk berbuka puasa dari berbagai daerah, silahkan ke blog sebelah.

Menu buka puasa kami hari pertama adalah makanan dari Sulawesi Selatan, seperti terlihat pada spanduk warung di atas.  Letak  warung ini  tak jauh dari rumah. Masakannya masih resep asli dari daerah Sulawesi Selatan. Belum ada modifikasi. Tetapi justru itu yang kami sukai. Sudah  3 tahun berturut-turut warung ini jadi sasaran, he..he…  Di sini biasanya  kami memesan Es Pisang Ijo, Jalang Kote (sejenis pastel) dan Barongko (kudapan dibungkus daun pisang yang berisi pisang berkuah santan).

Kali lain, aku mampir ke sebuah  warung nasi uduk Betawi langganan. Di sini mereka juga menyediakan kue-kue seperti risoles, kue cucur dll. Tetapi  sayangnya  kue-kue dan juga hidangan lainnya tinggal sedikit. Tak banyak piliha. Warung ini memang laris sekali. Hari biasa setiap pagi dan sore dagangannya selalu diserbu  pembeli.

“Besok musti buat lebih banyak nih mpok. Kalau laris begini, barangnya cepat habis  padahal waktu buka masih lama” kataku

“Tetap segini saja bu, biar cepat habis, nanti tak kebagian ikut  taraweh” kata si mpok.  Alhamdulillah, semakin senang rasanya berbelanja di situ.

Ada lagi cerita tentang sahur.

Di suatu hari di bulan Ramadhan bertahun lalu, papaku ditugaskan ke Palembang.  Untuk makanan sahur beliau sudah berniat mencari makanan di luar saja, karena hotel tak menyediakan.

Maka, berjalanlah beliau berkeliling, cukup jauh juga dari hotel, tetapi tak ada rumah makan yang buka.

Sampai akhirnya beliau melihat  sebuah rumah makan Padang yang cukup terang dengan pintu terbuka sedikit, terlihat banyak orang sedang makan.   Beliau memesan makanan. Ketika hendak dibayar mereka tak mau menerima. Alasannya semua yang makan di situ adalah pegawai rumah makan dan pula bukan jam buka. Mereka bilang  Papa dianggap sebagai saudara dan diundang datang lagi esok harinya. Tentu saja beliau tak enak hati, dan membeli makan sahurnya sejak malam.

Kisah ini sangat kusuka, karena mengisahkan eratnya persaudaraan di antara kaum muslimin. Alhamdulillah, semoga kebaikan mereka mendapat imbalan setimpal dari Sang Khalik.

Oh ya selai

S

63 respons untuk ‘Catatan Sekitar Puasa

  1. rynari berkata:

    Kangen dg blog yg ini juga. Inspiratif loh mbak cara menggabungkan dan menautkan postingan 2 blog ini. Selamat menunaikan ibadah puasa ya mbak Monda sekeluarga.

    • MS berkata:

      iya mbak, blog ini emang agak jarang diisi, sedang dibenahi broken link dulu…,
      banyak banget broken link di komen dan postingan

  2. p49it berkata:

    Salut sama Si Mpok.

    Jadi terinspirasi untuk membeli pisang ijo (komodifikasi, sih) sebagai penganan berbuka hari ini.

    Kalau sedang berbuka puasa di rumah Si Mamah, saya selalu minta dibuatkan cincau hitam.

  3. Kakaakin berkata:

    Wah.. Saya malah sudah bertahun-tahun nggak makan es pisang ijo itu, Mbak…
    Agak susah nyarinya di kota saya. Mungkin pas Ramadhan ini ada yang jual, tapi gak tau dimana, hehe…
    Kalo barongko itu kami sekeluarga suka banget 😀

  4. Lyliana Thia berkata:

    Berbagi di bulan puasa itu indah yah MBak?
    sudahlah berkah, mudah2an rezeki mereka semakin melimpah.. amin…
    ahya, aku paling suka sama pisang ijooo hihihi… 😀
    *halah, masih pagi ini*

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s