Cake by Susan, Photo By Luthfie
Semburat gradasi ungu mewarnai malam itu. Yang punya warna favorit ungu kurasa akan sangat suka bergabung. Aneka warna ungu cantik itu ada pada T-shirt yang kami pakai, kerudung sebagian pesertanya, sampai dengan kue reuni/ultah.
Ungu memang melambangkan warna fakultas kami. Fakultas apa? Dekorasi kue di atas sudah jelas menggambarkannya kan?
30 tahun lalu kami semua masuk sebagai mahasiswa baru di fakultas yang sering dijuluki fakultas kelebihan gadis, karena mahasiswanya cuma 10 persen dari mahasiswi. Tapi ternyata biar hanya sedikit 6 dari 15 cowok itu bertemu jodohnya rekan mahasiswi satu angkatan.
Di masa perpeloncoan mahasiswa barulah kami harus beratribut ungu. Teringat susah payahnya mencari kaus kaki dan T-shirt ungu yang harus berasal dari kaus oblong putih yang diwantek, celana putih bergaris ungu, pita rambut ungu. Untuk sepatu aku lupa apa tetap kanvas putih atau berwrna ungu juga. Kami ke pasar dan warung kakj lima cari wantek tak ada wantek ungu, akhirnya setelah hampir menyerah baru sadar warna ungu bisa didapat dari campuran warna merah dan biru. Aku dan teman-teman dari luar daerah saat itu saling tolong menolong, karena semua jauh dari orang tua yang bisa ikut membantu cari perlengkapan mapram. Masa perploncoan yang merepotkan tapi kini manis juga dikenang he..he..
Beberapa teman memang pernah beberapa kali bertemu di seminar-seminar, tetapi sebagian besar inilah saat pertama berjumpa lagi setelah puluhan tahun, umumnya teman yang dari luar kota, atau yang berprofesi bukan di bidang ilmu semula. Banyak juga yang ingat wajah tetapi lupa nama.
Yang namanya reuni di mana-mana pasti heboh ya. Nggak bisa lihat kamera nganggur, semua gubrak rebutan berfoto. Tapi umur tak bisa dibohongi, tak sanggup lagi foto dengan posisi jongkok ha..ha… Nggak sabar pengen ketemu teman lain yang kali ini berhalangan hadir, semoga rencana reuni berikutnya bisa terjadi.