Nasi Kapau Los Lambuang

Food Photo Story #3 Wisata Kuliner Minangkabau – Sumatera Barat

Mendatangi propinsi Sumatera Barat tentu amat sangat  tak layak jika meniadakan wisata kuliner.  Hidangan Minangkabau sudah demikian terkenal ke seantero  jagat raya. Saking populernya Rumah Makan Padang pun juga ada di bulan wk.. wk..  Harus dong dicari rasa otentik olahan tangan gemulai para padussi ranah Minang, mumpung sedang berada di sana.

Beruntung banget dua kali punya kesempatan berkunjung ke daerah ini dan mencoba berbagai jenis menu. Tentu karena ditemani sahabat baik seorang bloger setempat yang kukenal dari dunia maya. Bloger yang ini sedang masa tunggu entah berapa lama, pinjam istilah uda Vizon.  Sebagian makanan ini  sudah pernah muncul di blog Kisahku. Tulisan ini merupakan rekap, tentu ada editing di sana sini supaya tak sama  dan tak copy paste.

Dua kali kunjungan itu kami sekeluarga menginap di Bukittinggi. Sudah barang tentu informasi yang kubagi berbasis di kota ini. Obyek wisata di propinsi ini letaknya cukup berjauhan. Makanya kami buat rute keliling Minangkabau Sumatera Barat ini sejak sebelum berangkat dari rumah. Basis di Bukittinggi dipilih karena kota ini letaknya  di tengah.

Menu Sarapan Pagi di Bukittinggi

Kedai Nasi Ayah Bunda Pasar Atas

Rugi ya sudah di Bukittinggi masih sarapan di hotel. Saran dariku sebaiknya pesan hotel tidak usah  berikut dengan sarapan. Di Bukittinggi  sahabat  paling gampang cari sarapan di sekitar Jam Gadang,  di lingkungan Pasar Atas. Sarapan di sini termasuk makanan berat juga sih. Mungkin karena hawa kota Bukittinggi itu dingin makanya perlu kalori cukup tinggi untuk menghangatkan tubuh, he.. he..

Kedai Nasi Ayah Bunda sudah memulai aktivitas  pada jam 6 pagi. Kedai ini  menyajikan masakan khas Minang untuk sarapan dan makan siang.  Letaknya  ada di los tengah, jalan saja agak ke belakang menyusuri deretan kios di sebelah kiri. Walau kecil dan sederhana kios ini bersih. Pemiliknya pun ramah dan mau diajak bercerita.

Untuk sarapan bisa pilih lontong sayur nangka (katupek gulai cubadak)  atau pakis (katupek gulai paku),  juga nasi goreng khas Minang.

Selain itu  bila suka makanan dengan cita rasa manis bisa pilih bubur kampiun.  Bubur Kampiun  adalah campuran beberapa macam bubur. Biasanya komposisinya adalah  bubur sumsum, ketan hitam, kacang hijau, biji salak dengan kuah santan.

Jika  merasa tak sanggup dengan makanan  besar lagi ada  cemilan  seperti salalauak (gorengan  berbentuk bulat   berisi ikan, khas dari Pariaman) atau berbagai jenis gorengan lainnya.

Bubur Kampiun

 

Nasi Sop Jambu Aia

Selain di Pasar Atas   bisa juga datang ke wilayah Jambu Aia (jambu air). Jika posisi Anda di Jam Gadang maka ke kedai Jambua Aia ini harus naik angkutan kota. Cari saja mobil  yang jurusan simpang Jambu Aia. Di sini ada kedai nasi sup yang ramai dikunjungi orang.  Kedai tak bernama ini kecil saja.  Sajian khasnya adalah    nasi sup daging sapi   yang hangat  pedas dan pergedel yang nikmat.

Hidangan lainnya yaitu  bubur sambal. Makanan ini  terbuat dari bubur beras yang sudah mengental, sehingga menyerupai ketupat, dan ditambah  gulai sayuran yang terdiri dari  buncis atau nangka. Hidangan ini sama dengan  ketupat sayur pada umumnya.

Sarapan  pagi bisa ditutup dengan  secangkir kopi pahit.  Atau coba deh Teh Talua, teh manis yang diberi   telur ayam mentah  yang rasanya juara banget.  Rasanya manis, nikmat, seperti rasa teh tarik tapi tak ada rasa amis telurnya kok.

Menu Makanan Utama  di Sumatera Barat

Los Lambuang Bukittinggi

Los Lambuang ini terletak masih di pasar atas  di sekitar Jam Gadang. Di bagian tengah pasar ini ada satu blok khusus kuliner. Makanan yang dijual di sini banyak yang berasal dari daerah Kapau. Rasa dan bumbu masakan Minang dari Kapau ini berbumbu lebih pekat daripada daerah lainnya. Mak nyus bangetlah.

Pilihan makanannya bisa minta dicampur saja. Makan nasi Kapau  itu letak titik lezatnya  bila semua  kuah gulai, bumbu rendang, sambal hijau atau sambal lado mudo dicampur jadi satu. Lauk yang kusuka tambunsu.  Makanan ini dibuat dari  usus sapi yang diisi dengan adonan telur.

Nasi Kapau Los Lambuang

Dendeng Baracik Hj. Emi – Aro Talang

Saran makan siang berikutnya  dendeng baracik di  rumah makan Hj. Emi. Letaknya di jalan lintas Sumatera Aro Talang. Kami ke sini setelah berwisata ke salah satu dari danau kembar, yaitu  Danau di Atas.

Masakan di kedai ini pernah  diliput oleh Pak Bondan Winarno mak nyus. Dendeng sapi garing  diiris tipis,  ditambah irisan bawang, cabai merah dan tomat lalu  disiram perasan jeruk nipis. Rasanya asam segar agak pedas.  Betul mak nyus,  makanpun jadi tambah berulang-ulang.

Dendeng Baracik

dendeng baracik Hj Emi

Katupek Pical

Katupek pical di daerah lain disebut ketupat pecal.

Yang membedakan adalah  ingredien katupek pical ada mi kuning. Bahan-bahan lainnya adalah  irisan halus kol, rebusan taoge, jantung pisang, daun singkong, ketimun  kemudian diguyur  bumbu kacang, taburan bawang goreng dan kerupuk merah. Lebih unik lagi bila ditambah dengan  gulai nangka.

Rasanya bagaimana?  Yang kusantap  hanya  katupek pical tanpa gulai nangka he.. he .. Terasa lezat dan pedas tetapi unik karena ada rasa mi.

Katupek Pical disantap di Pasar Kamis di Nagari Kamang. Tetapi di Los Lambuang pun ada penjualnya.

Katupek Pical

 

Dendeng Batokok – Muaro Kalaban – Sawahlunto

dendeng batokok

Dendeng Batokok adalah dendeng garing  tipis berwarna kehitaman  yang dilumuri minyak kelapa ala rumahan.  Setelah daging dibumbui  lalu dibakar di atas bara batok kelapa. Daging kemudian ditokok atau dipukul lalu dibalur minyak kelapa. Harum minyak kelapa  itu sungguh menggugah selera.

Tentu saja hidangan khas rumah makan Minang lainnya juga ada di sini. Jadi  dendeng batokok dimakan beserta sambal lado (sambal cabe merah halus yang juga wangi minyak kelapa).

Dua kali kunjungan ke Sawahlunto, dua kali pula datang ke sini. Susah dilupakan kenikmatan rasanya he.. he… Sayangnya lupa foto dendeng batokok yang disajikan di meja, sudah tak sabar ingin dinikmati sih.

Alamat  RM Dendeng Batokok Muaro Kalaban JL Lintas Sumatera, Simpang 3, Muaro Kalaban, Silungkang, Sumatera Barat 27422

Sate Mak Syukur Padang Panjang

sate Mak Syukur

 

Satu lagi jenis kuliner yang tak boleh dilewatkan di propinsi ini. Sate Mak Syukur. Memang outlet sate ini sudah banyak tersebar di ibukota. Tapi tentu beda bila dicicip di daerahnya langsung.

Sayangnya kami tak sempat makan di restorannya langsung, karena sudah harus ke bandara. Maksa banget mau mampir di sini, walau deg-degan karena takut terlambat ke Padang. Baiklah dibungkus saja dan dimakan di bandara Internasional Minangkabau di Padang.

Keisitimewaan sate Mak Syukur yaitu  memakai daging dan lemak, bukan jantung atau lidah. Kuah sate ada rasa mirip kari.  Kuah diberikan berlimpah. Uniknya saat menyesap kuah sate ini makin lama makin terasa pedas.

Sate Danguang-danguang Payakumbuh

Selepas berbasah-basah  di air terjun di wilayah Lembah Harau, jangan lupa cari sate Danguang-danguang khas Payakumbuh. Sate ini mirip dengan sate Padang, begitu kita di luar Minang menyebutnya, tapi yang ini berasal dari Payakumbuh. Perbedaan terletak pada bumbu kuah satenya.

Rasa sate asal Payakumbuh ini hampir mirip dengan empal daging. Bumbunya terasa gurih, kuah sate terasa sedikit lebih manis dan tak terlalu pedas.

Makanan Selingan

 

 

Lemang Duren & Kopi Kawa Daun

 

Selain makanan utamanya yang nikmat, camilan alias makanan selingannya pun tak kalah enak. Ini yang kami cicipi,  lamang tapai duren yang disambung dengan minum aia kawa alias rebusan daun kopi. Lokasinya di dekat Rumah Puisi Taufik Ismail di luar kota Bukittinggi.

Di dangau aia kawa lainnya bisa coba juga bika padang yang rasanya mirip apem.

Makanan selingan lainnya yang mudah dicari di pasar yaitu  ada  cindua langkok, mirip es cendol. Di Los Lambuang pun ada. Di sekitar danau Maninjau coba cari penci, kerang kecil dari danau yang direbus berbumbu. Juga sempatkan  berhenti sejenak di Matur, yang letaknay sebelum danau Maninjau. Di sini banyak penjual  kacang gongseng yang garing. Nikmat sebagai camilan di jalan bar hilang ngantuk.

Mudah-mudahan beberapa jenis makanan wisata kuliner  khas Minangkabau Sumatera Barat ini bisa cocok di lidah Anda. Harga makanan di sini pun terjangkau banget deh.

47 respons untuk ‘Food Photo Story #3 Wisata Kuliner Minangkabau – Sumatera Barat

    • Monda berkata:

      masakan Minang cocok dengan selera banyak orang ya, jadi penggemarnya banyak
      terima kasih kunjungannya May

  1. Lois berkata:

    Membaca nama-nama makanan diatas koq jadi ingat lagu Bareh Solok.tanak didandang 🙂 Ah jadi kepingin mencoba makan di resto Padang di Melbourne. Ada dua di City, Salero Kito Padang dan Minang Nasi Padang.

    • Monda berkata:

      khasnya nasi padang itu bareh solok yang nggak pulen itu ya mbak..
      boleh nih mbak sesekali cerita kuliner tanah air yang ada di Melbourne

  2. bersapedahan berkata:

    sumbar termasuk daerah surga kuliner … banyak yang enak2.
    beberapa kali mengunjungi bukitinggi, tapi makanan Bukitinggi yang paling berkesan bagi saya sih Katupek Pical 🙂

  3. Prih berkata:

    Parade kuliner yg menggoda nih mbak. Belum mencoba yg Pasar Atas Bukik, baru tergagap pedasnya itiak lado mudo dan membawa pulang yg dibekukan. Maknyus mantap…

    • Monda berkata:

      itik lado mudo itu kenapalah luput terus ya ha.. ha…
      dua kali ke Bukittinggi masih belum jodohku mbak

  4. Sandra Nova berkata:

    Terakhir ke Padang itu tahun 2011 dan liat postingan mba Monda jadi pengen kesana lagiii.. Cuman sayang saudara2 suami disana udah pada ngga ada, jadi susah minta temenin buat wiskul hihihi. Itu lamang duren & bubur kampiun bikin ngileeeer.. semoga ada kesempatan jalan2 kesana 😀

    • Monda berkata:

      lemangnya itu memang enank banget deh..
      belumpernah ketemu lemang seenak itu di sini, itu bakarnya langsung ditempat..masih anget

  5. YSalma berkata:

    Duh, lengkap banget ulasannya Kak. Bikin laper.
    Jadi pengen nyicip bubur kampiun, tp yg lumayan rasanya di daerah blok M ga tau pindahnya kemana 😀

  6. Tarry Kitty berkata:

    Entah kenapa lidah saya kurang cocok dengan masakan padang yang ada di sekitaran Madiun, bumbunya terlalu nendang Mbak. 🙂

    Saya pilih bubur kampiunnya, aja lah Mbak, warna warni menarik sekali kayaknya 🙂

    • Monda berkata:

      nggak apa Tarry.. selera nggak bisa dipaksa ya..
      iya bubur kampiun mungkin lebih cocok buat yang nggak suka pedas dan makanan berbumbu

  7. zilko berkata:

    Saking bervariasinya nampaknya masakan Padang itu nggak hanya sebatas yang disajikan umumnya di restoran-restoran Padang ya. Wah!!

  8. Indah Juli berkata:

    Mei 2016 ke Padang, mampir ke Bukittinggi, yang sempat dicoba kulinernya sate mak syukur dan danguang-dangung, enak banget rasanya beda dengan sate mak syukur yang di jakarta 😀

  9. Frany berkata:

    Lengkap sekali review – nya ???? Dari semuanya, saya baru pernah cicip sate mak Syukur. Oh ya, salalauak tidak bisa diterima lidah saya. Kalaupun saya makan, hanya untuk basa – basi saja karena sudah disajikan. Hehe.

Tinggalkan komentar