Armando, bayi bersama

Belakangan in media massa banyak melaporkan kasus-kasus penculikan bayi. Kejadian penculikan ini ada yang terjadi di mall, di rumah atau di instansi kesehatan.

Ada kasus yang bisa dipecahkan, tetapi banyak pula bayi yang masih belum kembali ke pangkuan orang tuanya. Beberapa pelaku melakukan aksinya karena ingin memiliki anak. Ironis, ada orang yang sangat ingin memilki bayi, tetapi ada pula bayi yang disia-siakan oleh orang tuanya.

Kejadian ini mengingatkanku pada peristiwa beberapa tahun lalu.

Di puskesmasku yang lama ada fasilitas rumah bersalin, tidak besar hanya ada 7 tempat tidur dalam 2 kamar. Suatu hari ada seorang ibu hamil datang sendiri dengan sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda kelahiran. Setelah diperiksa, beliau diminta mengisi data dan menyerahkan fotokopi KTP. Dia menerangkan datang sendiri karena suami sedang bekerja. Ibu ini akhirnya berhasil melahirkan bayi lelaki normal, anak dan ibu sehat tak kekurangan suatu apa.

Sehari setelah melahirkan, pagi-pagi si ibu keluar kamar dengan alasan mau menelpon suami dari telepon umum yang ada di halaman depan, karena tak seorangpun yang datang menjenguknya. Tetapi, seperti dapat anda duga si ibu tidak kembali. Tunggu punya tunggu ia tidak muncul. Lalu dimulailah pencarian sesuai alamat KTP. Nihil, sang ibu tidak tinggal di situ lagi dan tak seorangpun tahu ke mana perginya.

Apa mau dikata, akhirnya bayi lelaki ini dititip di kamar bidan jaga. Karyawan lainnya tentu saja ikut heboh. Setiap hari si bayi dijenguk oleh karyawati yang sebagian besar adalah para ibu. Selain perlengkapan bayi yang disediakan puskesmas, ibu-ibu ini urunan membawakan pakaian, popok, botol susu, dan ada juga yang bergantian membelikan susu karena ternyata si bayi sangat lahap. Alhasil semua jadi jatuh cinta, karena makin lama bayi ini makin montok , tampan dan menggemaskan, sehingga timbullah ide untuk memberikan nama kepadanya. Banyak yang mengusulkan nama, namun akhirnya dipakai nama Armando, nama tokoh utama pria di telenovela Betty la Fea yang sedang ngetop pada saat itu.

Mengetahui ada bayi yang ditinggal, banyak orang yang datang ingin mengambilnya, tetapi tidak diizinkan, masih menunggu keajaiban siapa tahu orang tuanya datang kembali. Setelah lewat empat bulan Armando mulai bisa tengkurap sehingga makin sulit untuk para bidan jaga untuk mengasuhnya karena mereka harus tetap siaga pada tugas utamanya, belum ada kejelasan juga tentang nasibnya, akhirnya dilaporkan dan dijemput oleh Dinas Sosial untuk diasuh di panti milik Dinas bersangkutan. Para ibu ikut mengantarkan ke mobil dan menciumi si bocah sambil meneteskan air mata. Semoga nasib baik berpihak padanya.

 

25 respons untuk ‘Armando, bayi bersama

  1. tutinonka berkata:

    Kita tidak tahu, apa sebab si ibu meninggalkan bayinya di puskesmas. Bisa jadi dia berada dalam kesulitan yang sangat besar, dan merasa tidak sanggup merawat bayinya. Daripada anaknya terlunta-lunta hidup bersamanya, ia merasa lebih baik meninggalkannya di puskesmas, yang pasti akan merawat anaknya dengan baik.

    Kecuali kalau seorang ibu membunuh bayinya dan membuangnya di tempat sampah, nah … kita bisa mengatakan ia tak memiliki hati nurani.

    Semoga Armando menemukan orang tua pengganti yang baik dan mencintainya dengan setulus hati. Dan semoga pula suatu saat ia dipertemukan kembali dengan ibunya oleh Tuhan.

  2. yani berkata:

    sedih ya mba.. 😥 di saat banyak pasangan pasutri yang menginginkan anak, di sisi lain ada yang membuang anaknya.. mudah2an Armando dan anak2 lain yang terbuang mendapatkankan kebahagiaan mereka

  3. dian berkata:

    Subhanallah, semoga Armando menjadi anak yang barokah bagi semesta dan sekitarnya ya. Saya percaya dulu ada yang bilang, bahwa kanak-kanak yang menderita akan melahirkan dewasa yang bijaksana. Amien… Semoga

    Mb MOnda, terima kasih sudah berkunjung. Saya juga akan sering bermain2 ke sini.

    • monda berkata:

      di berita tv 2 hr lalu ada ibu yg ketangkap jual bayinya 3 juta, miris ya
      trus gmn nasib bayinya , kalau dibalikin ke ibunya ntar dijual juga, siapa yg sebaiknya merawat

  4. Wieda berkata:

    Aduuuhhhh trenyuhnya baca kisah Armando ini
    kira2 brapa umurnya sekarang?
    Si ibu ini tak mungkin melupakan bayinya tapi mungkin dia tak punya uang makanya ditinggalkannya bayi Armando ini

  5. sauskecap berkata:

    waduh disatu sisi orang sangat menginginkan bayi tapi belum dikasi rejeki… di satu sisi lain orang memiliki bayi tetapi tidak memiliki biaya untuk merawatnya…

  6. jalandakwahbersama berkata:

    Assalamu’alaikum, seandainya dilingkungan sekitar saya ada bayi yang bernasib kurang beruntung, yg ditinggalkan oleh ibunya, seperti Armando, rasa-rasanya saya ingin mengadopsinya secara resmi/hukum. Kasihan kan, bayi begitu kecil, tidak berdaya.. (Dewi Yana)

    • monda berkata:

      ya mbak, krn menuruti prosedur, tempatku bertugas tidak berani memutuskan ketika banyak orang yang meminta, bahkan sebenarnya teman2 ada juga yang ingin

  7. bundadontworry berkata:

    memang ironis ya kehidupan ini, di satu sisi ada orang yg begitu mendambakan kehadiran seorang anak, sampai mau menghabiskan biaya berapapun, sementara disisi lain, ada ortu yg tdk bertanggung jawab atas anak yg dilahirkan.
    Semoga saja Armando mendapat jalan yg baik dr Allah swt, dan suatu saat bakal jadi anak sholeh yg berguna bagi sesama.
    salam.

  8. jalandakwahbersama berkata:

    Assalamu’alaikum,
    Kasihan bayi tersebut, sampai sekarang saya masih heran, bagaimana seorang Ibu, dengan alasan apapun, tega meninggalkan bayi yang telah dikandungnya selama 9 bulan dan dilahirkannya. Padahal diluar sana, masih banyak pasangan suami-istri yang mendambakan dikaruniai anak, tapi belum punya anak.(Dewi Yana)

  9. edratna berkata:

    Sedih membaca cerita ini, ada orangtua yang sudah kepengin momongan namun belum berhasil, namun ada yang menyia-nyiakan anaknya.
    Semoga Armando mendapat orang tua asuh yang penuh perhatian

Tinggalkan komentar