Hadapi Saja

Sehari setelah bapak Presiden membacakan pengumuman kenaikan BBM  apa  perubahan yang dirasakan selain orang heboh antri di SPBU sebelum jarum jam bergeser ke angka 12 ?

Tadi pagi berangkat kerja tetap saja macet, jalan tol lingkar luar macet total (ke arah Tanjung Priok), entah ada apa, petugas gardu tol hanya kasih info, mungkin demo. Terpaksalah kami keluar dulu dan masuk lagi ke tol yang sama tetapi mengambil jurusan berlawanan. Memang masih macet, tetapi bisa bergerak. Kendaraan yang keluar tetap banyak walaupun ada kenaikan BBM, mungkin mereka punya alasan yang sama seperti kami. Beberapa orang pakai satu kendaraan yang sama (mengantar anak sekolah, dan ayah ibu berangkat kerja bersama) biayanya lebih irit dibanding masing-masing naik kendaraan umum. Saat pulang kerja pun masih macet, karena ada unjuk rasa di beberapa tempat.

Kenaikan harga yang pertama terasa waktu beli bakso buat makan siang. Biasanya harga semangkuk bakso di abang yang mangkal depan Puskes hanya ceban. Tapi, sewaktu dikasih selembar sepuluh ribuan si bapak cemberut, “nambah dua ribu lagi mbak” he..he.. Apa harga di pasar pun sudah naik ya…,  hari inang belum mampir pasar, tetapi kalau harga cabe sih sudah naik duluan.

Mobil omprengan yang biasa tarifnya per orang Rp 13.000,- ikut menaikkan harga sebesar harga kenaikan BBM/ premium per liter yaitu dua ribu rupiah. Tetapi,angkot yang menuju rumahku berani tampil beda, belum menaikkan harga, sopirnya bilang “naiknya (ongkos) besok aja bu”. Memang sih,biasanya kan tarif angkutan umum seperti ini  diatur oleh organisasi, mungkin pak supir nggak berani menaikkan harga sepihak.

Aku rasa sih, orang-orang yang kaget dengan kenaikan harga BBM ini hanya sesaat, lama-lama juga biasa lagi. Hidup berjalan seperti biasa. Seperti kata Dani, ini sih hanya soal bagaimana kita menyesuaikan diri dengan perubahan, mengatur pengeluaran dan bagaimana agar pemasukan bertambah (sekalian nunggu diajarin investasi sama si Dani).

36 respons untuk ‘Hadapi Saja

  1. dani berkata:

    Maturnuwun nama saya disebut Mba Monda. Memang di level bawah harga langsung menyesuaikan ya Mba. Kenaikan bbm 2000 semua langsung naik 2000. Hihihihi. Semoga segera bisa menyesuaikan kita.

  2. ysalma berkata:

    memang harus diterima dan dihadapi, tetapi kalau mau jujur, yang paling kena dampaknya ya masyarakat yang ga bisa bersuara, yang menggunakan kendraan harian sepertinya ga ada efeknya ya Kak.

  3. mandor berkata:

    kalau setiap kenaikan pasti ribut ya. Kok gak pernah capek. Naik lagi ribut lagi naik lagi ribut lagi. Harusnya sudah belajar cara-cara meningkatkan pendapatan.

  4. dizaz berkata:

    Memang harus di hadapi ya Bund,
    yang bikin rame itu, dulu matia-matian menolak kenaikan BBM atas nama rakyat, sekarang rakyat minta memaklumi kenaikan BBM 😀

  5. cerita4musim berkata:

    yg bikin makin rame itu padahal karena udara panas politik kubu ini dan kubu itu yang masih gahar2an sampe sekarang, itu aja sih sebenernya. Urusan BBM naik ya bukan sekali dua kali ini juga, dan setelah itu ya move on juga orang2nya :))

  6. JNYnita berkata:

    Aku jg post yang serupa ini di blog, ttg makin lama jg adaptasi.. Tapi dipikir2 yang punya blog kan menengah ke atas ya? Di mana mampu utk menikmati hal2 yang tersier, kalau budget gak cukup ya hal2 tersier itu yang di kurangi.. Gimana utk orang yang uangnya cekak cm utk transportasi dan makan ya?

        • monda berkata:

          kalau masyarakat yg kami hadapi sehari2, mereka lebih pilih beli makanan jadi daripada masak sendiri, lebih banyak jajannya.., (uang jajan anak kecil di SD sini banyak lho, ada yg dibekali 5 ribu sp 10 ribu)
          alasannya repot kalau harus masak, makanya rada harus rajin disuluh terus cara masak makanan bergizi

          • JNYnita berkata:

            Hwaduuuh gede ya uang jajannya.. Asistenku udah gak bisa mikir jajan lagi, utk transportasi aja lbh milih jalan kaki.. Kalau dibeliin makanan dy seneng banget..

  7. bemzkyyeye berkata:

    Betul Bu, hadapi saja.. Lambat laun org akan menerima walopun mau ga mau harus mau. Disesuaikan saja semuanya sm pendapatan yah Bu 🙂

Tinggalkan komentar