Menjawab pertanyaan Ann di artikelku Go Green a la ibu rumah tangga tentang cara membuang baterai aku coba melengkapinya sekarang.
Banyak barang di rumah tangga kita yang masih memakai baterai. Misalnya berbagai macam remote control, jam, permainan anak, calculator dan lain-lain. Bagaimanan jika batere itu sudah tidak berfungsi lagi? Biasanya kita hanya membuangnya ke tempat sampah.
Limbah baterai digolongkan ke dalam sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun), karena di dalamnya mengandung berbagai logam berat, seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel dan lithium, yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan kita. Maka baterai bekas bila dibuang ke tempat sampah akan mencemari tanah, sungai, dan air tanah yang selanjutnya bisa meracuni air yang kita pakai sehari-hari.
Jenis baterai yang dikumpulkan berbagai baterai ukuran AA, AAA, C & D, baterai jam tangan, baterai Lithium dan baterai rechargeable. Maka kumpulkan sampah baterai dan diserahkan ke tempat pengumpulan baterai. Sebagian besar komponen baterai ini akan didaur ulang, tetapi komponen seperti kadmium dan mangan akan dinetralisir dan kemudian dikubur dengan mekanisme sesuai standar manajemen limbah agar tidak mencemari air tanah.
Sampah Baterai bisa dikumpulkan ke sini :
Intimedia (Wikimu.com)
Gedung Rifa lt 4
Jl. Prof . Dr. Satrio Blok C4 Kav 6-7
Casablanca- Jakarta Selatan
cp: Bayu (0817 128615) bayumail@gmail.com
Sekolah Cikal
jl TB Simatupang kav 18 Jakarta 12430
cp : Mahmudin (0817 9249345)
Tobucil
Jl Aceh 56 Bandung
cp; Tarlen 022 426 1548
Yayasan Kontak Indonesia
Jk KH A Dahlan 67 Bandung
cp: Endy, 022 723 0735
Sumber : Green Lifestyle, dan di sini
Thanks informasinya mbak, baterai di rumah saya biasanya cuma bekas jam aja…
Tobucil aku tau..
nanti ahh ngumpulin dulu..
Bun infonya itu..baru tau aku..
Makasih banget..
Selam aini aku cuma bung sembarangan aja hihih..
*malu*..
wah pernah baca bahwa batre bekas ga boleh dibuang sembarangan,,tapi kalo harus diserahkan ke t4 pengumpulan belum tahu bun,,makasih ya bun infonya..iya bahaya sekali batre bekas itu ya bun,,,
waduh! :((
selama ini saya seenaknya saja membuang baterai bekas ke tempat sampah, terima kasih banyak nih infonya sangat mencerahkan,
emang lebih baik limbah berbahaya itu dikirim kepada orang yang paham pengolahan daur ulangnya ya 🙂
Wah..info bagus nih. Tapi…disekitarku blom ada pengumpul baterai bekas nih… Jadi terpaksa hanya dibungkus plastik sebelum dibuang ketempat sampah…
kadang penyadap karet memakai bahan hitam baterai dicampur air, agar getah karet tak cepat membeku. Jadi, kalau ada yang kebingungan ke mana buang baterai bekas, kirim aja ke alamatku… hehe…
Belum pernah liat bagian dalamnya, berarti harus dibedah dong untuk mengambil komponennya. Sisa yang lainnya jangan tercecer ya.
Yang tersisa cuma cangkangnya doang, Bu.
Yah, mudah-mudahan nggak berbahaya deh buat penyadap karet.
waaahhhh……
manteb…manteb….
kunjng balik yeee……:D
wah..wah pagi-pagi dah dapat pengetahuan nih.. makasih Bu Monda
di sekolah cikal bisa ya mbak? Alhamdulillah mbak monda juga peduli dengan “bumi yg semakin sesak dengan sampah” ….. anak kedua saya tidak memakai diapers sama sekali, setelah tau diapers begitu sulit diurai bumi ,,,,, padahal dulu saat si kakaknya kecil saya termasuk pecandu diapers hehehe …. semoga dari tindakan sederhana yang kecil bisa memberi arti besar buat bumi ^__^ semoga
emang batere ngga boleh dibuang begitu saja. sampe bingung gimana cara buangnya nih.
kalo di kota laen ngga ada, boleh nih jadi yg pertama.
mkasih ya mbak nambah pengethun ni
Wah, baru tahu saya, kalau baterai tidak boleh dibuang begitu saja. Di Yogya ada nggak ya gerakan mengumpulkan baterai bekas ini?
Bunda, iya nih aku juga sering banget buat batrai sembarangan..
Tapi alamat untuk di medan gak ada ya? masa harus di kirim ke jakartan hanya gara-gara 1 biji batrai?? 😆
Informatif sekali Kak.
Baterai memang termasuk limbah yang cukup besar ya, jadi pasti banyak sekali sampahnya. Aku akan coba kumpulkan.
Ok deh, trims ya Zee dukungannya.
Mbak Monda , ini info baru bagiku, terimaksih utk info yg amat bermanfaat ini 🙂
tapi gak ada ya Mbak yang alamatnya sekitar daerah tangerang gituh ?
kalau ke casablanca kayaknya jauh banget ya dr tempatku………
atau dikirim via pos aja kali yaaa……….. 🙂
salam
Insya Allah kalau ada info baru akan kuupdate lagi bun. Cari dulu ya.
Wah …
Ini informasi baru bagi saya kak …
rupanya ada penadah Baterai yang sudah tidak dipakai lagi ya …
Terima kasih Kak …
Salam saya
Mudah2an bermanfaat oom
waduhhh.. jangankan baterei bekas, baterei yang masih baru aja dah ga ketauan juntrungannya Bun! biasalaaaaaaaah.. ulah si kecil yang lagi heboh2nya mengeksplorasi rumah!
Bunda, baterai harus simpan baik2, awas masuk mulut si anak sholeh.
saya baru tau bun bisa dikumpulkan disana, biasanya saya taruh saja sampai numpuk
sudah bagus juga ada usaha mbak Lid untuk mengumpulkan. tinggal disetor aja mbak
Tidak semua baterai bisa diolah seperti itu. Kalau di Amerika – jika tidak salah, masing-masing perusahaan juga memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan limbahnya. Tapi tetap saja nyaris 200 ton bateri berserakan di tanah Paman Sam itu setiap tahunnya dan menjadi bagian dari sampah yang sulit terurai.
Nokia misalnya menyediakan tempat daur ulang baterainya di masing-masing graha di provinsi terkait. Itu sih tidak masalah, karena baterainya diganti hanya beberapa tahun sekali. Tapi kalau baterai untuk senter atau mainan anak-anak? Wah…, susah tuh.
memang tiap perusahaan ada ketentuan untuk mengolah limbah sendiri, tapi kalau produknya sudah sampai di masyarakat itu yang belum ada solusinya, jadinya kita yang peduli yang harus usaha
tentang baterai bekas Nokia itu aku juga pernah dengar, salut
Baru tau saya Bunda… selama ini malah asal buang dan lempar… karena tau kalo berbahaya, cuma mau buang kemana gak tau.. haahahah… apalagi kota kecil seperti di sini… ada tempat sampah aja dah untung 😀
repot memang Prima, harusnya di tiap daerah ada ya
Nah informasi kayak begini yang penting mbak Monda. Di sini hampir di setiap supermarket ada kotak sampah khusus untuk batere. Juga di toko-toko elektronik pasti ada. Tapi aku rasa di indonesia masih sedikit. Mungkin bisa di pool di RT/RW untuk kemudian dibawa ke tempat-tempat di atas. Biasanya kan alasan utama tidak mengumpulkan begitu karena malas dan jauh.
EM
Harusnya memang seperti di Jepang ya mbak, jadi konsumen nggak harus repot ngantar. Di artikelku tentang mengurangi plastik ada cerita rencana buat peraturan extended producer responsibility (EPR). Produsen harus bertanggung jawab untuk menarik dan mengolah sampah produknya,. Belum tahu pasti apakah ini nanti akan berlaku juga untuk limbah lain seperti baterai ini.
ini linknya mbak https://mondasiregar.wordpress.com/2010/09/04/smp-siap-siap-mengurangi%c2%a0plastik/
info yang menarik dari Mba EM, sepertinya menginspirasi saya untuk menyediakan kotak khusus di kasir warnet ini untuk menampung baterai bekas.
bu…ga ada yang lebih dekat ke ciputat ga??…saya mau ngajarin anak2 membuang batere bekas nih soalnya…tapi kalau jauh….abis di ongkos deh kayaknya….hiks …hiks…hiks..
aku baru dapat alamatnya itu aja,
mestinya sih ada tempat penampungannnya di tempat2 yang jual baterainya ya seperti kata mbak EM (ikkyu san) di atas
Baru aja cari2 baterai bekas yg msh bisa kepake u/ jam dinding, eh liat email ada apdetan bunda ttg baterai.. Kbtulan bgt ya? Enwy, trmksh bunda u/ infonya, brmnfaat bgt. Aku jg kadang suka ga tega buang bekas baterai k tmpt sampah, jadi seringan aku masukin plastik trus aku simpen aja di dlm laci.. 🙂
trims juga Anis, kalau udah numpuk dikirim aja ke penampungannya ya